Senin, 09 Desember 2013

Peran Budaya Orgnanisasi Dalam Knowledge Management

Budaya adalah fenomena kehidupan aktif yang diciptakan manusia bersama dan menciptakan ulang dunia tempat mereka hidup (Morgan, 1977)

Budaya Organisasi adalah pola asumsi dasar diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh  kelompok untuk belajar mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah berfungsi baik dan dianggap valid untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai
jalan terbaik untuk menerima, berpikir, dan merasakan dalam kaitannya dengan masalah
tersebut (Schein, 1999)

Elemen Kunci Budaya Organisasi :
  •    Nilai lisan dan tertulis
  •    Harapan eksplisit dan implisit perilaku anggotanya
  •    Adat dan ritual
  •    Kisah dan mitologi sejarah kelompok
  •    Shop talk – bahasa digunakan dalam kelompok
  •    Climate – perasaan ditimbulkan karena interaksi dengan orang lain/lingkungan
  •    Metafora dan simbol

Rob Goffee and Gareth Jones yang membagi tipologi budaya organisasi ke dalam 4 kuadran yaitu :
  •    Networked,
  •    Fragmented,
  •    Mercenary, dan
  •    Komunal.



Tipologi Goffee and Jones didasarkan pada 2 konsep yaitu : Solidaritas dan Sosiabilitas.
Solidaritas adalah kecenderungan untuk saling dukung sementara Sosiabilitas adalah kecenderungan untuk berhubungan satu dengan lainnya. 
  •   Fragmented adalah tipe budaya organisasi yang rendah baik dimensi Sosiabilitas maupun Solidaritasnya.
  • Mercenary adalah tipe budaya organisasi dengan Solidaritas tinggi, sementara Sosiabilitas rendah.
  • Komunal adalah tipe budaya organisasi dengan Sosiabilitas tinggi, sementara Solidaritas rendah.
  • Akhirnya, Networked adalah tipe budaya organisasi dengan Sosiabilitas dan Solidaritas tinggi. 

Tipologi Goffee and Jones cukup bermanfaat dalam mendiagnosis sejumlah elemen dalam suatu budaya organisasi kendati kekurangan dua dimensi pokok dalam budaya organisasi:
  • Hubungan antara organisasi dengan lingkungan eksternal dan
  • Batasan fungsi manajemen. 

Karakteristik Lingkungan Budaya Berbagi Pengetahuan :
1.    Struktur reward (penghargaan)
2.    Keterbukaan dan transparansi
3.    Pendukung sharing – komunikasi dan kordinasi antar kelompok
4.    Trust (kepercayaan)
5.    Dukungan manajemen puncak

Budaya Sebagai Fondasi KM
       Budaya corporate adalah komponen kunci untuk menjamin pengetahuan dan informasi kritikal mengalir dalam organisasi
       Budaya berbagi pengetahuan dibangun atas dasar kepercayaan
       Sistem komunikasi merupakan sarana penyebaran budaya

Transformasi Budaya :
1.    Orang melihat pemimpin untuk mengetahui apa yang penting dalam organisasi
2.    Budaya disebarluaskan melalui cerita dan mitos
3.    Dalam situasi krisis, pemimpin menunjukkan nilai dan asumsi
4.    Sistem reward dapat memperlihatkan apa yang dianggap penting
5.    Keputusan penting juga dapat memperlihatkan pentingnya nilai tertentu
6.    Pemimpin mengkomunikasikan pentingnya nilai melalui apa yang mereka puji dan kritik

Menciptakan Budaya Organisasi dalam sharing KM :
·         Jurnalis pengetahuan memulai interview orang-orang kunci untuk dokumentasi
·         Melaksanakan kumpul-bersama KM – sarapan, makan siang, informal meeting, dll
·         Membuat newsletter untuk publikasi inisiatif KM
·         Menjalankan proyek pilot KM – intranet, dll
·         Mendesain ulang ruang kerja yang memungkinkan tempat berkumpul
·         Mengubah kriteria evaluasi kinerja yang mengacu pada kompetensi berbagi pengetahuan


CMM merupakan mekanisme kualifikasi sebuah Software Development House yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan tersebut dalam melakukan development software. Capability Maturity Model adalah sebuah model yang dikembangkan oleh Software Engineering Institute atas permintaan Departement of Defense(DOD) Amerika Serikat dengan tujuan membuat ujian saringan masuk bagi kontraktor yang mendaftarkan diri untuk menjadi konsultan

Pengertian secara harfiah:
  • Capability, diartikan menjadi kapabilitas yang berarti kemampuan yang bersifat laten. Capability lebih mengarah kepada integritas daripada kapabilitas yang berarti itu sendiri. 
  • Maturity,  berarti matang atau dewasa. Matang merupakan hasil proses. Dewasa merupakan hasil pertumbuhan

Model, didefinisikan sebagai suatu penyederhanaan yang representatif terhadap keadaan di dunia nyata
Secara keseluruhan pengertian CMM, yaitu:
CMM dapat didefinisikan sebagai  sebuah penyederhanaan yang representatif yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan sebuah software development house dalam menyajikan/membuat/mengembangkan perangkat lunak sebagaimana telah dijanjikan secara tertulis dalam perjanjian kerjasama. Sehingga bisa dikatakan bahwa CMM adalah mengukur.

Nilai-nilai yang dilihat dalam pengukuran tersebut:
  •  Apa yang diukur (Parameter)
  •  Bagaimana cara mengukurnya (Metode)
  • Bagaimana standar penilaiannya (Skala Penilaian)
  • Bagaimana Interpretasinya (Bagi Manusia)


Capability Maturity Model terdapat 5 level/skala kematangan yaitu :
  • Initial
Ciri-ciri dari fungsi initial adalah tidak ada manajemen proyek, tidak adanya quality assurance, tidak adanya mekanisme manajemen perubahan (change management), tidak ada dokumentasi, adanya seorang ahli yang tau segalanya tentang perangkat lunak yang dikembangkan, dan sangat bergantung pada kemampuan individual.
  • Repeatable
Ciri-ciri dari fungsi repeatable adalah kualitas perangkat lunak mulai bergantung pada proses bukan pada oprang, ada manajemen proyek sederhana, ada quality assurance sederhana, ada dokumen sederhana, ada software configuration management sederhana, tidak adanya knowledge management, tidak adanya komitmen untuk selalu mengikuti SDLC dalam kondisi apapun, tidak adanya stastikal control untuk estimasi proyek dan rentan perubahan struktur organisasi.
  •  Defined
Ciri-ciri dari level Defined adalah SDLC sudah ditentukan, ada komitmrn untuk mengikuti SDLC dalam keadaan apapun, kualitas proses dan produk masih bersifat kualitatif atau hanya perkiraan saja, idak menerapkan Activity Based Costing, dan tidak adanya mekanisme umpan balik yang baku.
  • Managed
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut, sudah ada Activity Based Costing dan digunakan untuk estimasi proyek berikutnya, proses penilaian kualitas perangkat lunak dan proyek bersifat kuantitatif, terjadi pemborosan biaya untuk pengumpulan data karena proses pengumpulan data masih dilakukan secara manual, cenderung belum jelas disebabkan karena masnusia ketika diperhatikan perilakuknya cenderung berubah, tidak ada mekanisme pencegahan defect dan adanya mekanisme umpan balik
  •  Optimized
Pengumpulan data secara automatis, adanya mekanisme pencegahan defect, adanya mekanisme umpan balik yang sangat baik, dan adanya peningkatan kualitas dari SDM dan juga peningkatan kualitas proses.



Hubungan CMM dengan Programming :
Programming atau pembuatan program dapat dibuat kesamaannya dengan CMM. Programming in small (coding red) ekivalen dengan CMM level
  •    Programming in large (proyek managemen, documentasi, dll) ekivalen dengan CMM level 2. Keduanya dapat dikelompokan menjadi programming as art proccess karena tidak memiliki unsur engineering. Unsur engineering yang perlu ditambahkan adalah standarisasi (pembakuan) dan pengukuran.
  • Jika sudah dilakukan standarisasi maka ekivalen dengan CMM level 3. Jika sudah ada pengukuran maka ekivalen dengan CMM level 4. Jika sudah sampai di level 4 maka programming dapat dianggap sebagai engineering process.
  • Keseluruhan level dari 1-4 dapat dipandang sebagai programming as discreet process dimana tidak ada pengembangan berkelanjutan (life time quality improvment) . Baru pada level 5 programming dapat dianggap sebagai continues process dimana peningkatan kualitas sumber daya manusia dan proses dilakukan secara terus menerus.

Kegunaan CMM meliputi:
• Menilai tingkat kematangan sebuah organisasi pengembang perangkat lunak
• Memfilter kontraktor yang akan menjadi pengembang perangkat lunak
• Memberikan arah untuk peningkatan organisasi bagi top managemen di dalam sebuah organisasi pengembang perangkat lunak
• Sebagai alat bantu untuk menilai keunggulan kompetitif yang dimiliki sebuah perusahaan dibandingkan perusahaan pesaingnya.

Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar