Rabu, 08 Januari 2014

Kategori utama dari tool-tool KM dan Integrasi KMS

Kategori utama dari tool-tool KM

Tujuh kategori utama dari tool-tool KM adalah:
  • tool-tool komputasi kolaboratif, untuk mengalirkan knowledge di dalam organisasi
  • Knowledge servers, untuk menyimpan dan menyediakan akses ke knowledge repository
  • EKP (Enterprise Knowledge Portal)
  • EDM (Electronic Document Management)
  • Knowledge harvesting tools
  • Search engines, untuk menemukan knowledge dalam repository
  • KM suites
Tool komputasi kolaboratif. Tool-tool kolaborasi atau groupware adalah tool yang pertama untuk mempermudah transfer tacit knowledge di dalam organisasi. Salah satu dari sistem komputasi kolaboratif yang paling awal, yaitu GroupSystems, memberikan banyak tool yang menunjang groupwork, termasuk tool-tool untuk electronic brainstorming. Lotus/Domino memberikan environment kolaborasi dalam lingkup enterprise-wide. Tool-tool kolaborasi lainnya adalah MeetingPlace (Latitude), QuickPlace (Lotus Development Corp.), eRoom (eRoom Technology Inc.), Groove Networks (groove.net), dan Microsoft Office Live Meeting (Microsoft).


Knowledge Servers. Suatu knowledge server berisi software KM, termasuk juga knowledge repository, dan menyediakan akses bagi knowledge, informasi, dan data yang lainnya. Beberapa contoh tentang knowledge server adalah Hummingbird Knowledge Server, the Intraspect Software Knowledge Server, the Hyperware Information Server, the Sequoia Software XML Portal Server, dan Autonomy’s Intelligent Data Operating Layer (IDOL) Server. Autonomy’s IDOL Server menghubungkan antara orang dengan konten, antara konten dengan konten, dan orang dengan orang melalui modul yang memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan berbagai macam personalisasi, kolaborasi, dan fitur-fitur untuk penyajian tampilan. Server tersebut menyediakan knowledge repository—yaitu tempat untuk mencari dan mengakses informasi dari berbagai sumber seperti  internet, intranet korporat, database, dan file sistem yang terpusat— dengan demikian memungkinkan distribusi informasi yang efisien. Server tersebut juga menjangkau dan mengintegrasi dengan paket e-business perusahaan, dan bahkan bisa meningkatkan kinerja teknologi yang berbasis AI untuk mengumpulkan semua asset knowledge.


Enterprise Knowledge Portals (EKP). EKP adalah pintu untuk masuk ke berbagai KMS. Dengan menggunakan EKP merupakan cara ideal untuk mengkonfigurasi suatu KMS. Sebagian besar EKP mengkombinasikan integrasi data, mekanisme reporting, dan kolaborasi, sementara satu server menangani dokumen dan KM. Suatu Enterprise Information Portal adalah tempat virtual dari para pengguna yang sedang online. Portal tersebut menyatukan semua kebutuhan informasi setiap pengguna: yaitu data dan dokumen, email, link-link web, kalender dan daftar pekerjaan, dsb.
Ketika pertamakali Enterprise Information Portal masuk ke pasaran, masih belum dilengkapi fitur-fitur KM. Sekarang sebagian besar sudah ada; karena itu, disebut EKP. Vendor-vendor portal yang terkemuka antara lain adalah Autonomy, Corechange, DataChannel, Dataware, Epicentric, Glyphica, Intraspect, Hummingbird, InXight, KnowledgeTrack, IBM/Lotus, Knowmadic, OpenText, Plumtree, Portera, Sequoia Software, Verity, dan Viador. Vendor-vendor database seperti Microsoft, Oracle, dan Sybase juga menjual knowledge portal.
KnowledgeTrack Knowledge Center menawarkan suatu fungsi B2B yang terintegrasi dan dapat disesuaikan skalanya mulai dari dot-coms hingga ke skala enterprise besar. Knowledge Center juga bisa disambungkan ke enterprise architecture, dimana banyak dilakukan oleh kebanyakan portal. Knowledge Center menyatukan beberapa sumber data eksternal, termasuk enterprise resource planning (ERP), online analytical processing (OLAP), dan customer relation management (CRM).


Electronic Document Management (EDM). Menggunakan dokumen dalam format elektronik sebagai bentuk pekerjaan kolaboratif. EDM memungkinkan pengguna untuk mengakses dokumen yang dibutuhkan, pada umumnya via web-browser melaui intranet korporat. EDM memungkinkan organisasi untuk memanage lebih baik dokumen dan workflow supaya pekerjaan lebih lancer. EDM juga memungkinkan kolaborasi dalam membuat dan merevisi dokumen.
Banyak KMS yang menggunakan EDM sebagai sistem repository. Pfizer menggunakan EDM skala besar untuk menangani semua dokumen kertas nya yang setara dengan satu truk yang berisi semua dokumen drug approval yang harus dilewatkan antara Pfizer dan Food & Drug Administration (FDA) sebagai regulator. EDM secara mencolok memangkas waktu yang diperlukan untuk penyerahan dan review ke FDA, yang membuat Pfizer lebih kompetitif dalam memasarkan drugs yang baru dan efektif di pasaran.
System seperti DocuShare (Xerox Corporation) dan Lotus Notes (Lotus Development Corporation) memungkinkan kolaborasi secara langsung pada dokumen yang sama. Beberapa EDM yang lain adalah EDMS (Document, Inc), Enterprise Work Management (Eastman Software, Inc.), FYI (Identech), The Discovery Suite (FileNet Corp.), LiveLink (Open Tect Corp), PageKeeper Pro (Caere Corp), Pagis Pro (ScanSoft, Inc), Xpedio (IntraNet Solutions), dan CaseCentral.com (Document Repository, Inc.).
Suatu pendekatan baru terhadap EDM, yang disebut content management systems (CMS), mengubah cara bagaimana dokumen dan konten dimanage. CMS bisa menghasilkan dokumen-dokumen dan konten secara dinamis dan secara otomatis me-maintain-nya. Dengan banyaknya material berbasis web, organisasi perlu suatu mekanisme untuk memberikan konten yang konsisten dan akurat di seluruh enterprise-wide. EDM, EKP, dan CMS memenuhi kebutuhan ini. Tujuannya adalah supaya para knowledge workers bisa punya akses ke sejumlah besar teks yang tak terstruktur dan memanagenya. Survey oleh IDV terhadap para peserta di konferensi KMWorld 2001 menunjukkan bahwa 63% dari responden sudah dan berencana mengimplementasikan CMS, sementara 59%  menilai CMS sebagai sangat penting.
Subset dari CMS adalah business rules management. Software dan tool-tool baru seperti Ilog JRules and Blaze Advisor, telah dikembangkan untuk menangani potongan-potongan konten yang lebih kecil.

Search engines. Search engine melakukan salah satu tugas yang terpenting dalam KM, yaitu mencari dan mendapatkan dokumen yang diperlukan dari akumulasi koleksi di repository korporat. Beberapa perusahaan seperti Google, Verity, dan Inktomi menawarkan search engine dengan kemampuan meng-index dan mengkatalogkan file dalam berbagai format dan juga menanpilkan dan mengurutkan dokumen berdasarkan relevansinya berkenaan dengan query-query pengguna.

Knowledge Harvesting Tools. Berbagai macam tool yang berfungsi untuk mengambil knowledge secara diam-diam dibelakang layar sangatlah membantu karena tool-tool tersebut memungkinkan pemberi knowledge untuk terlibat seminimal mungkin (atau tidak sama sekali) dalam mengumpulkan knowledge. Menyatukan tool-tool seperti ini ke dalam KMS merupakan pendekatan ideal dalam proses pengambilan knowledge. Tacit Knowledge Systems Knowledge-mail adalah paket software ‘location-expertise’ yang menganalisa email outgoing para pengguna untuk mengurai subject expertise. Software tersebut me-maintain suatu direktori expertise dan menawarkan cara untuk mengontak para expert tersebut  sambil me-maintain privacy control mereka. Autonomy’s ActiveKowledge juga melakukan analisa serupa pada email dan jenis dokumen standard lainnya. Intraspect Software’s Knowledge Server memantau memori organisasi; mengambil konteks penggunaannya, seperti siapa yang telah menggunakannya, kapan, untuk apa,  bagaimana suatu informasi dikombinasikan dengan informasi lainnya, dan apa yang dikatakan orang tentang hal tersebut, kemudian menyediakan informasi tersebut untuk dibagi dan digunakan kembali. KmowledgeX dari KnowledgeX, Inc., dan sejumlah produk lainnya memiliki fungsionalitas serupa.
Knowledge Management Suites. Knowledge Management Suites adalah solusi KM out-of-the-box yang lengkap. Software tersebut mengintegrasikan komunikasi, kolaborasi, dan teknologi storage ke dalam satu paket tunggal yang enak dipakai. Suatu KM suite pasti mengakses database internal dan berbagai sumber knowledge external, jadi integrasi harus diperlukan supaya software tersebut benar-benar berfungsi. IBM/Lotus menawarkan range produk KM yang luas, termasuk Domino platform, QuickPlace and Sametime, Discovery Server and Learning Space, dan WebSphere portal. Beberapa vendor juga menjual tool-tool yang comprehensive untuk KM, termasuk Dataware Knowledge Management Suite and KnowledgeX dari KnowledgeX, Inc. Autonomy Knowledge Management Suite juga menjual integrasi workflow dan ketegorisasi dokumen. Microsoft juga menjual berbagai komponen KM dan sedang mengerjakan pengembangan framework KM. beberap vendor EIS, seperti SAP, PeopleSoft, dan Oracle, sedang mengembangkan teknologi yang terkait dengan KM sebagai platform untuk aplikasi bisnis. Siebel systems sedang melakukan reposisi sebagai platform KM business-to-employee. Dengan menggunakan satu KM suite merupakan suatu pendekatan yang efektif dalam pengembangan KM karena hanya memiliki satu user interface dan satu repository data dan berasal dari satu vendor.
Penyedia Layanan Aplikasi Knowledge Management. Application Service Providers (ASPs) atau penyedia layanan aplikasi KM telah berevolusi sebagai bentuk outsourcing KMS berbasis web. Ada banyak sekali ASP untuk e-commerce di pasaran. Contohnya, Communispace adalah sistem kolaborasi ASP tingkat tinggi yang berfokus pada menghubungkan orang ke orang (tidak hanya orang ke dokumen) untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, tanpa memandang geografis, waktu, dan halangan-halangan organisasi. Tidak seperti KMS konvensional yang mengorganisasi data dan dokumen atau chat tooms, dimana orang bertukar informasi, Communispace berisi berbagai macam interaksi, aktivitas, dan tool-tool yang menghubungkan orang ke teman-temannya yang bisa membantu mereka mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan belajar dengan cepat. Communispace didesain untuk membangun kepercayaan secara online; dengan mencoba membangun komunitas yang sadar akan tanggungjawabnya sendiri mengenai tindakan dan knowledgenya. Komponen ‘climate’ nya membantu para anggota komunitasnya untuk mengukur dan memahami apa yang dirasakan orang terhadap komunitasnya. Virtual CafĂ© nya memberikan para karyawan yang tersebar-sebar suatu cara untuk bertemu dan saling belajar melalui gambar/foto dan profil.



Integrasi antara KMS dengan Sistem Informasi Business yang lain

Karena KMS adalah suatu enterprise system, jadi haruslah diintegrasikan dengan sistem informasi enterprise lainnya di dalam organisasi. Jelasnya, ketika KMS didesain dan dikembangkan, tidak dianggap sebagai aplikasi add-on. Tetapi harus benar-benar diintegrasikan ke dalam sistem yang lain. Melalui struktur organisasi (yang bila perlu diubah), KMS dan aktivitas-aktivitasnya bisa dsecara langsung diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan. Contohnya, suau kelompok yang melibatkan customer support di dalamnya bisa mengambil knowledge untuk memberikan bantuan terhadap problem yang dihadapi pelanggan. Dalam kasus ini, software help-desk bisa menjadi satu jenis paket software yang diintegrasikan ke dalam KMS, terutamas ke dalam knowledge repository-nya.

Karena suatu KMS bisa dikembangkan berdasarkan platform/server knowledge yang berisi komuikasi, kolaborasi, dan teknologi storage, dan karena sebagian besar perusahaan telah memiliki teknologi dan tool seperti itu, jasi sangatlah mungkin untuk mengembangkan KMS di dalam tool-tool yang sudah ada (e.g., Lotus Notes/Domino). Atau, suatu EKP bisa menyediakan akses dan interface yang universal bagi semua knowledge dan informasi koporat yang relevan bagi seseorang. Dalam kasus ini, usaha dalam pengembangan KMS akan memberikan keterkaitan antar orang ke dalam seluruh EIS (Enterprise Information Systems).

Integrasi KMS dengan DSS/BI. KMS biasanya tidak melibatkan model dan menyelesaikan masalah. Penggunaan model biasanya digunakan untuk di dalam DSS/BI. Namun demikian, karena KMS memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah dengan menerapkan knowledge, maka bisa saja bagian dari solusi (subsystemnya) menerapkan pemodelan. KMS bisa mengintegrasikan sekumpulan model dan data, dan bisa digunakan apabila problem tertentu memerlukannya. Selain itu, penerapan model berbasis knowhow dan best practices bisa disimpan di dalam KMS.

Integrasi KMS dengan AI. KM memiliki kaitan alami dengan sotware metode-metode AI, meskipun KM, secara tegas dikatakan, bukanlah suatu metode AI. KM dan AI bisa diintegrasikan dengan berbagai cara. Contohnya, bila knowledge disimpan di dalam KMS akan disajikan dan digunakan dalam bentuk rangkaian rules if-then-else, maka expert systems (ES) menjadi bagian dari KMS. Expert Systems (ES) juga bisa membantu pengguna dalam mengidentifikasi bagaimana menerapkan cuilan knowledge dalam KMS. Natural Language Processing (NLP) atau Pemrosesan bahasa alami juga membantu computer mengetahui apa yang sedang dicari oleh pengguna. Artificial Neural Networks (ANN) atau jaringan syaraf tiruan bisa membantu mengetahui dan memahami teks untuk menentukan penerapan cuilan knowledge ketika diterapkan pada problem tertentu. ANN juga diterapkan untuk meningkatkan kinerja search engines. Integrasi antara KM dan Ai yang paling umum adalah dalam proses mengidentifikasi dan mengkategorisasikan expertise dengan memeriksa berbagai macam dokumen dan email. Yang termasuk tool-tool berbasis AI adalah ActiveNet dan Knowledge-mail dari Tacit Software, Inc (tacit.com), dan Categorizer dari Inxight Software (inxight.com).

Banyak pekerjaan dalam bidang AI yang terkait dengan knowledge engineering; transfer knowledge dari tacit-ke-explicit; dan identifikasi knowledge, pemahaman, dan penyebaran knowledge. Banyak perusahaan mencoba untuk menyelaraskan berbagai macam teknologi tersebut dengan KM. teknologi-teknologi AI yang seringkali diintegrasikan dengan KM adalah intelligent agents, ES, ANN, dan logika samar (fuzzy logic).

Integrasi KMS dengan database dan sistem informasi lainnya. Karena KMS menggunakan knowledge repository (yang terkadang dibangun diluar sistem database atau   EDM) jadi bisa diintegrasikan ke sistem informasi perusahaan.karena data dan informasi selalu di-update, maka KMS bisa memanfatkannya. Seperti dijelaskan dalam bagian sebelumnya, KMS juga selalu mengumpulkan knowledge dari berbagai dokumen dan database melalui metode AI, yang dikenal dengan istilah KDD. Knowledge tersebut kemudian disajikan secara tektual di dalam knowledge repository seperti dijelaskan di bagian sebelumnya.

Integrasi KMS dengan CRM. CRM (Customer Relationships Management) membantu pengguna dalam berhubungan dengan para pelanggan. Salah satunya dalah tentang help-desk yang sudah dibahas di bagian atas. Tetapi CRM lebih dalam dari itu. CRM bisa membuat profil pelanggan dan memprediksi apa kebutuhan mereka sehingga organisasi bisa meningkatkan penjualan dan melayani merekalebih baik. KMS tentu saja bisa menyediakan tacit knowledge ke orang-orang yang menggunakan CRM dalam berurusan dengan pelanggan.

Integrari dengan SCM. Supply chain seringkali dianggap sebagai ujung proses logistic dari suatu bisnis. Bila produk tidak mengalir keluar organisasi maka perusahaan tersebut gagal. Karena sangatlah penting mengoptimasi dan memanage supply chain dengan benar. Software SCM mencoba melakukan hal tersebut. SCM bisa memanfaatkan integrasi dengan KMS karena di dalam KMS ada banyak hal dan problem mengenai supply chain dimana perusahaan perlu menggabungkan tacit dan explicit knowledge. Dengan adanya akses terhadap knowledge seperti itu akan secara langsung  memperbaiki kinerja supply chain.

Integrasi KMS dengan Intranet dan Extranet Korporat. Tool dan teknologi komunikasi dan kolaborasi sangatlah diperlukan bagi KMS. KMS tidak terintegrasi dengan mudah dengan teknologi intranet dan extranet. Pada umumnya KMS dikembangkan di atas intranet dan extranet sebagai platform komunikasi. Extranet secara khusus didesain untuk meningkatkan kolaborasi dari suatu perusahaan dengan supplier-supliernya dan terkadang dengan pelanggan-pelanggannya. Bila suatu perusahaan bisa mengintegrasikan KMS nya ke dalam intanet dan extranetnya, tidak hanya knowledge akan mengalir lebih bebas, baik dari si pemberi knowledge dan ke pengguna (baik secara langsung maupun melalui knowledge repository), tetapi peusahaan juga bisa mengambil knowledge secara langsung, dengan sedikit keterlibatan pengguna, dan bisa menyediakannya kembali bila ada pengguna yang memerlukan knowledge tersebut.

Referensi

Knowledge Management Tools dan Arsitektur

Knowledge Management Tools

Knowledge management tool adalah perangkat dan infrastruktur yang digunakan untuk memfasilitasi dan mengakselerasi proses-proses yang ada dalam KM, seperti knowledge creation, knowledge retention, knowledge transfer dan knowledge utilization. Biasanya KM tool berbasis aplikasi IT.

Tujuh kategori utama dari tool-tool KM adalah:
• tool-tool komputasi kolaboratif, untuk mengalirkan knowledge di dalam organisasi
• Knowledge servers, untuk menyimpan dan menyediakan akses ke knowledge repository
• EKP (Enterprise Knowledge Portal)
• EDM (Electronic Document Management)
• Knowledge harvesting tools
• Search engines, untuk menemukan knowledge dalam repository
• KM suites

Klasifikasi KM Teknologi menurut  Ruggles (1997) :
-          Memperbaiki dan memungkinkan kreasi, kodifikasi dan transfer pengetahuan
-          Menghasilkan pengetahuan
-          Menkodifikasi pengetahuan dan membuatnya tersedia bagi orang lain
-          Transfer pengetahuan untuk mengurangi masalah

KM Technology ClassificationRollet (2003) berdasarkan dengan mengikuti beberapa skema/ pola :
1. Communication
2. Collaboration
3. Content creation
4. Content management
5. Adaptation
6. eLearning
7. Personal tools
8. Artificial intelligent
9. Networking

Content Management tools :
- Mengelola isi yang bermanfaat/bermakna
- Dimulai dari kreasi isi, memodifikasi, penanganan yang terkini, kombinasi, pembuatan keputusan dan diakhiri dengan pengarsipan

Ada beberapa software yang telah mendukung KM,
• Lotus Notes
• Phpgroupware
• Phprojekt
• MS Project

Bisa pula dibangun dengan bahasa program tertentu kemudian digabung dengan
database yang handal yang mampu menangani pencarian kompleks, kemudian dipadu
lagi dengan program-program yang mempunyai kepintaran buatan, terakhir di polish
dengan interface yang memudahkan dan friendly bagi user maka akan jadi sebuah
sistem KM yang baru.

Jika perusahaan ingin menerapkan sistem KM, yang harus dipikirkan adalah
infrastruktur (hardware dan software) yang ada, biaya yang dikeluarkan, sistem reward
yang digunakan jika ada karyawan yang men-submit ilmunya, atau bisa juga ada sistem
punishment ? tapi tidak mungkin lah ada sistem punishment ini, karena para staff adalah
orang-orang bijakasana bukan ? Berbagilah pengetahuan, sebab jika pengetahuan
semakin diketahui oleh banyak orang, semakin kuatlah pengetahuan itu. Orang yang
berpikiran rendah, hanya akan mendapatkan hasil yang rendah, sedangkan orang yang
berpikiran tinggi akan juga mendapatkan hasil yang maksimal.



Knowledge Management Arsitektur 
Arsitektur KM didefinisikan sebagai deskripsi tentang komponen dan kapabilitas serta keterkaitan atau interrelationship antar komponen dalam merealisasikan keuntungan dan manfaat KM terhadap perusahaan.

Tujuan penyusunan arsitektur KM adalah untuk menyediakan kerangka dan landasan bagi pengembangan dan pengoperasian inisiatif KM. 

Gambar 1 : 4 Elemen Dasar Arsitektur KM

Strategi Knowlegde Management
       Strategi KM merupakan penjabaran dari strategi bisnis perusahaan.
       Dalam strategi KM diformulasikan visi, misi dan objektif strategis dari pengelolaan knowledge yang mendukung visi, misi dan objektif perusahaan
       Tahapan selanjutnya dilakukan identifikasi tentang langkah-langkah apa yang harus diterapkan dari sisi KM dalam mendukung pengimplementasian strategi bisnis dan pencapaian objektif strategis dari perusahaan

Peran dan Value Proposition Knowlege Management
       Pada saat awal implementasi KM, para karyawan dan manajemen memiliki pemahaman yang sangat bervariasi terhadap KM
       Manajemen harus memutuskan peran dan value proposition dari KM untuk periode tertentu, yang pada periode selanjutnya dapat dievaluasi.

 3 pilihan peran yang dapat muncul dalam pengelolaan knowledge :
  1. KM diarahkan untuk mengelola knowledge sebagai produk. Artinya pengelola knowledge mengkonsentrasikan diri dalam melakukan kodifikasi knowledge dan menempatkannya dalam repository knowledge yang dapat diakses oleh karyawan sesuai otoritasnya.
  2. KM diarahkan untuk mempertemukan antara orang yang memiliki knowledge (knowledge producer)      dengan orang yang membutuhkan knowledge (knowledge consumer), pengelola knowledge harus dapat mengidentifikasi orang-orang yang memiliki knowledge tertentu dan mempertemukannya dengan orang-orang yang membutuhkannya.
  3. KM diarahkan memerankan kedua pilihan tersebut di atas sekaligus.

Keuntungan dan Manfaat Knowledge Management
  1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
  2.  Meningkatkan kualitas penanganan pelanggan
  3.  Mempercepat respon terhadap isu-isu bisnis yang penting.
  4. Meningkatkan keterampilan karyawan
  5. Meningkatkan produktifitas
  6. Meningkatkan profit.
  7.  Berbagi praktek-praktek terbaik.
  8.  Mengurangi biaya
  9.  Meningkatkan kolaborasi dalam perusahaan
  10.  Cara kerja yang lebih baik
  11.  Meningkatkan pangsa pasar
  12.  Menciptakan peluang-peluang bisnis baru
  13.  Menyempurnakan pengembangan produk baru
  14. Sistem retensi karyawan lebih baik.
  15. Meningkatkan mutu produk dan layanan.

Giraldo (2005), menyebutkan empat peran utama teknologi bagi perusahaan global :
  1. Memelihara dan menjaga jejak dari data-data transaksi operasional.
  2.  Menganalisis lingkungan bisnis
  3.  Memberi dukungan dalam proses pengambilan keputusan.
  4.  Meningkatkan kolaborasi dan pengambilan keputusan oleh 

Daftar dari teknologi KM yang tersedia untuk perusahaan global :
       Portal
        Business Intelligence/Data Warehousing
        Document Management
        Intelligent Agents
        Search Engines
        Knowledge Resource Directories/Corporate Yellow Pages
        Customer Relationship Management (CRM)/Contact Management
        Messaging/E-Mail
        Groupware atau Collaboration Technologies
        Reminder/Web Calendars
        Decision Support Systems (DSS)
        Workflow and Tracking
        Web Casting
        E-Leaming/Web Based Training/Multimedia Based Training/Computer Based Training (CBT)
        Content Management

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi adalah integrasinya dengan sistem-sistem informasi bisnis yang sebelumnya sudah dimiliki perusahaan.

Turban (2004), mengatakan bahwa teknologi KM harus dapat berintegrasi dengan:
       Decision Support Systems
       Artificial Intelligence
      Sistem basis data
       Customer Relationship Management (CRM).
       Supply Chain Management Systems
       Intranet dan Extranet korporasi.

Referensi :